Jumat, 17 Februari 2012

Bunga terakhir yang tak sampai

                Raut muka sedih itu masih terus terbayang, seakan dia masih berada di hadapanku saat dia meneteskan air mata seiring rintik hujan  yang membasahi bumi ini, jujur akupun sesungguhnya tidak sanggup untuk melihat wajahnya, menangis sendu sambil memohon agar aku kembali, namun sayang keputusanku sudah bulat untuk meninggalkannya saat itu.

kejenuhanku membutakan mata hatiku seakan seutuhnya dia yang bersalah padaku, tanpa memikirkan apa yang dia lakukan seutuhnya haya untuk menjadi yang terbaik untuk diriku.
                Keangkuhan diri ini membuat semua semua hancur lebur bagaikan bunga mawar yang akan merekah tertiup angin yang kencang, dan hanya meninggalkan sisa dari kepahitan itu sendiri.
                Dan dia bersedih meratapi perpisahan yang kan terjadi, ini bukannya keinginannya tapi hanyalah keegoisanku.
Sosok wanita berjilbab pertama yang hadir untuk mengisi hari-harikupun telah pergi seiling mengalirnya air hujan yang membasahi bumi ini.

                Tiga bulan sudah berlalu sejak saat itu di saat ku memberanikan diri untuk meminta maaf atas segala ke egoisan diri ini, berharap akan ada hari yang cerah untuk mengulang semua menjadi yang lebih baik, tapi betapa terkejutnya aku saat melihat dia telah bersama lelaki lain bercanda tawa seakan tak melihat diriku yang saat itu ingin memberikan ucapan selamat ulang tahun, dan bunga mawar ini menjadi BUNGA TERAKHIR YANG TAK SAMPAI dan jadi saksi kehancuran hati ini, di saat itu juga barulah kusadari ternyata hati ini telah terluka oleh kesalahanku sendiri.

Ku iklaskan saja kekalahkan ku, mungkin ini awal dari kemenengan besaranku Ku tak akan menyerah karna ku akan membuktikan kepadanya aku bisa tetap maju menjalani hidup yang sangat berat ini.

Berbahagialah engkau di sampingnya tak akan ku rusak hubunganmu, takkan ku ceritakan keburukan mu kepadanya, bila cinta ini memang tidak dapat di satukan maka janglah memaksakan apa kehendak kita, tapi biarkan cinta ini memilih, memilih cinta sejati yang dapat membahagiakanmu, mungkin BUKAN AKU tapi dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar